Kalau biasanya apotek identik dengan obat flu, vitamin, atau resep dokter, di Korea tren baru justru bikin apotek naik kelas jadi destinasi beauty. Belakangan, trend ini muncul di Korea Selatan dengan beauty enthusiast sengaja mampir ke apotek bukan buat beli obat, tapi berburu skincare. Fenomena ini makin booming setelah deretan video TikTok viral menunjukkan kalau skincare apotek lebih affordable dibanding produk di toko kecantikan populer.
Menariknya lagi, skincare apotek punya citra lebih aman, ilmiah, sekaligus ramah di kantong. Nggak heran kalau apotek di kawasan belanja seperti Myeongdong dan Gangnam mulai berbenah, lengkap dengan label multibahasa, layanan tax refund, sampai fasilitas tukar mata uang. Penasaran kenapa tren ini bisa jadi hype besar di Korea dan apa bedanya dengan belanja di toko kecantikan biasa? Yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!
Fakta tentang Fenomena Skincare Pharmacy di Korea

Tren skincare apotek di Korea bukan sekadar gimmick, tapi memang punya daya tarik yang bikin banyak orang penasaran. Ada beberapa fakta menarik yang bikin fenomena ini semakin besar.
1. Bukan Obat Biasa, Tapi Dermatocosmetic
Produk skincare yang dijual di apotek Korea kebanyakan masuk kategori dermatocosmetic, perpaduan antara kosmetik dan perawatan medis. Jadi, bukan cuma sekadar bikin kulit glowing, tapi juga diformulasikan untuk masalah spesifik seperti jerawat, kulit sensitif, atau hiperpigmentasi.
2. Lebih Affordable tapi Efektif
Salah satu alasan skincare farmasi cepat jadi hype adalah harganya. Dibandingkan brand high-end di department store, skincare apotek relatif lebih terjangkau, tapi tetap menawarkan kualitas yang nggak main-main. Cocok buat konsumen yang cari hasil nyata dengan budget bersahabat.
3. Apotek di Area Turis Jadi Spot Wajib
Apotek di lokasi strategis seperti Gangnam, Myeongdong, dan Hongdae kini jadi tujuan belanja skincare. Mereka bahkan menambahkan layanan ekstra, mulai dari label produk dalam dua bahasa, mesin penukaran mata uang, sampai tax refund instan. Praktis banget buat turis asing yang lagi hunting skincare.
4. Saingan Baru Drugstore Lain
Kalau dulu pusat belanja skincare identik dengan drugstore seperti Sociolla, Guardian, atau Watson, tapi sekarang apotek farmasi ikut meramaikan persaingan. Konsumen jadi punya alternatif baru yang sama-sama menarik, tergantung mau belanja yang lebih fun atau yang lebih klinis.
5. Viral Berkat Media Sosial
Nggak bisa dipungkiri, TikTok dan Instagram punya andil besar bikin tren ini meledak. Video haul dan rekomendasi "must-buy pharmacy skincare in Seoul" bikin banyak orang penasaran dan akhirnya ikut berburu produk ketika ke Korea.
Kenapa Skincare Pharmacy Jadi Pilihan Favorit?

Setelah lihat hype-nya, wajar kalau trend ini menjadi berkembang lebih lanjut yang membuat konsumen Korea lebih suka belanja skincare di apotek. Alasan ternyata cukup sederhana, tapi sangat relate dengan kebutuhan konsumen zaman sekarang. Berikut adalah penjelasannya.
1. Rasa Aman dan Terpercaya
Karena dijual di apotek, konsumen punya persepsi bahwa produk skincare ini lebih aman, lebih ilmiah, dan nggak asal klaim. Banyak brand dermatocosmetic yang sudah diuji secara klinis, jadi bikin pembeli lebih percaya diri untuk mencoba.
2. Efektivitas yang Terukur
Beda dengan produk kecantikan OTC (Over The Counter) yang sering mengikuti tren, skincare apotek cenderung lebih fokus untuk menyelesaikan masalah kulit tertentu. Misalnya jerawat bandel, kulit sensitif, hiperpigmentasi, atau tanda penuaan dini. Formula yang lebih "ilmiah" ini bikin produk farmasi sering dianggap lebih efektif. Konsumen yang sudah capek dengan klaim bombastis tapi hasilnya minim biasanya akan lebih percaya dengan produk yang dijual di apotek, karena ada "jaminan" fungsi medis di baliknya.
3. Harga yang Lebih Bersahabat
Siapa sih yang nggak suka dapat produk efektif dengan harga lebih terjangkau dibanding skincare high-end? Pastinya karena diposisikan sebagai produk fungsional, harga produknya juga relatif lebih masuk akal. Konsumen merasa mendapat value for money yang lebih besar, hasil nyata tanpa harus bayar mahal untuk kemasan mewah atau biaya branding yang berlebihan. Inilah alasan banyak beauty enthusiast rela antre di apotek Korea buat borong skincare.
4. Praktis untuk Turis
Bagi wisatawan, belanja skincare di apotek itu efisien. Banyak apotek di area strategis sudah siap dengan layanan ramah turis, label produk bilingual, mesin tukar uang, bahkan tax refund langsung. Jadi, belanja skincare terasa praktis, efisien, dan ramah untuk turis asing yang mungkin baru pertama kali datang.
5. Fenomena Sosial Media
Tak hanya itu, sosial media juga punya peran besar dalam mempopulerkan tren ini. Banyak beauty influencer dan traveler yang bikin konten haul skincare apotek, lengkap dengan rekomendasi produk yang wajib dicoba. Viralitas ini bukan cuma memengaruhi turis asing, tapi juga konsumen lokal yang makin melirik apotek sebagai alternatif belanja skincare.
Mau Bikin Skincare Berkualitas, Cuma Di Nosé!

Fenomena skincare pharmacy di Korea menunjukkan kalau cara orang belanja produk kecantikan terus berubah. Dari yang dulu fokus di drugstore atau brand store, kini apotek pun bisa jadi destinasi beauty juga. Tren ini menunjukkan bahwa perawatan kulit bukan lagi sekadar gaya hidup, tapi sudah menjadi bagian penting dari keseharian yang terus beradaptasi mengikuti zaman.
Nah, buat kamu yang punya mimpi bikin brand skincare-mu sendiri, PT Nosé Herbal Indo siap jadi partner bisnis kamu. Lewat layanan maklon, ide produk yang kamu punya bisa diubah jadi kenyataan, dengan formula yang aman, lembut di kulit, tapi tetap relevan sama tren dan kebutuhan pasar lokal.
Tim R&D kami sudah berpengalaman dan terus update sama tren kecantikan terbaru, jadi kamu bisa lebih fokus membangun brand tanpa harus pusing mikirin produksi. Yuk, hubungi kami dan mulai langkah pertamamu bareng Nosé, 100% Lokal OEM!