Pernah nggak sih kamu kepo kenapa banyak skincare sekarang diklaim punya "low pH" alias pH rendah? Bukan sekadar gimmick, lho! Di balik label itu, ada peran penting lapisan pelindung kulit yang sering dilupakan, yaitu acid mantle.
Lapisan ini sifatnya sedikit asam dan berperan besar dalam menjaga keseimbangan mikrobiota kulit. Kalau kamu pakai produk dengan pH terlalu tinggi terus-menerus, bisa-bisa acid mantle kamu rusak, dan efeknya bikin skin barrier ikut melemah. Akibatnya, kulit jadi gampang kering, iritasi, bahkan jerawatan. Di edisi Nosèklopedia kali ini, kita bakal kupas tuntas gimana sih hubungan antara acid mantle dan skin barrier, serta kenapa keduanya wajib dijaga kalau kamu mau punya kulit sehat. Jangan lupa baca sampai habis, ya!
Mengenal Acid Mantle : Pelindung Asam di Permukaan Kulit

Acid mantle adalah lapisan tipis pelindung kulit yang punya peran penting dalam menjaga kesehatan kulit. Lapisan ini bersifat sedikit asam dengan pH antara 4,5-5,5. Acid mantle membantu menjaga keseimbangan antara skin barrier (pelindung kulit utama) dan mikrobioma (bakteri baik yang hidup di kulit). Fungsinya antara lain melindungi kulit dari lingkungan luar, menjaga kelembapan, dan mempertahankan struktur kulit tetap kuat.
Sayangnya, acid mantle kurang mendapat perhatian dalam penelitian dermatologi selama 10 tahun terakhir. Fokus penelitian lebih banyak ke ceramide, filaggrin, dan jalur peradangan yang memengaruhi kondisi skin barrier. Padahal, acid mantle juga sangat penting untuk menjaga keseimbangan kulit selama pemakaian produk skincare.
Hubungan Skin Barrier dan Acid Mantle

Pemakaian produk skincare sangat mempengaruhi keseimbangan pH kulit. Hal ini dikarenakan, skin barrier memiliki 3 komponen penting, yaitu, mikrobioma, acid mantle, dan lipid barrier.
Nah, acid mantle ini nggak bekerja sendirian. Ia juga dibantu oleh mikrobioma kulit, yaitu kumpulan mikroorganisme alami yang hidup di kulit kita, termasuk bakteri baik, virus, jamur, dan tungau. Menurut penelitian yang dilakukan Grice, E (2011), mikrobioma ini berfungsi seperti "sistem keamanan" kulit dan bekerja paling optimal di lingkungan kulit yang sedikit asam (sekitar pH 5.0-6.0).
Namun sayangnya, banyak produk skincare yang justru mengganggu keseimbangan pH kulit karena terlalu basa (alkalin). Padahal, pH air saja sekitar 7.0, sudah lebih tinggi dari pH ideal kulit!
Tapi, nggak semua produk punya pH basa, ada juga kok yang memiliki klaim "low pH" yang setara dengan pH 4.5 hingga 6.0. Rentang tersebut penting untuk menjaga acid mantle tetap kuat, mikrobioma tetap sehat, dan skin barrier bekerja optimal.
Cara Merawat dan Memperkuat Skin Barrier dan Acid Mantle

Berbeda dengan proses kimia dalam kulit yang rumit dan sulit dikontrol, pH acid mantle bisa diatur dengan lebih mudah, misalnya lewat pemilihan skincare yang tepat atau perubahan gaya hidup. Beberapa produk yang bisa kamu gunakan untuk mengontrol acid mantle-mu adalah sebagai berikut.
1. Gunakan Cleanser dan Moisturizer dengan pH Seimbang (4.5-5.5)
Langkah pertama dan paling mendasar adalah memilih cleanser dan moisturizer dengan pH yang sesuai dengan keasaman alami kulit, yaitu di kisaran 4.5-5.5. Banyak sabun tradisional memiliki pH terlalu tinggi karena diproduksi melalui proses saponifikasi, reaksi antara minyak dan basa kuat seperti sodium hydroxide (NaOH). Hasilnya, sabun ini bersifat terlalu basa (pH 9-10) dan bisa merusak lapisan pelindung kulit, membuatnya kering, iritasi, bahkan memperburuk kondisi jerawat.
Penelitian oleh Gfatter, R. (1997) juga menunjukkan bahwa sabun berbasis basa bisa menaikkan pH kulit secara signifikan dan menurunkan kadar lemak alami kulit. Bahkan air keran saja bisa mengubah pH kulit, apalagi produk pembersih dengan pH terlalu tinggi. Sementara itu, studi lain membuktikan bahwa penggunaan skincare dengan pH rendah (≤4.5) selama empat minggu mampu menurunkan pH kulit dari 5.09 menjadi 4.67, sekaligus meningkatkan kelembapan kulit. Jadi, mengganti produk dengan pH terlalu tinggi adalah langkah penting dalam merawat acid mantle dan skin barrier.
2. Perhatikan Pola Hidup Sehari-hari
Selain dari produk skincare, gaya hidup juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan pH kulit. Pola makan yang sehat dan kaya antioksidan dapat membantu kulit melawan stres oksidatif dan mendukung regenerasi sel. Hindari paparan bahan kimia keras seperti deterjen atau pembersih rumah tangga yang bisa mengganggu keasaman kulit. Jangan lupa juga pentingnya tidur cukup, olahraga teratur, dan mengelola stres, semua faktor ini ikut menentukan seberapa kuat pertahanan alami kulit kamu. Gaya hidup sehat akan memperkuat fungsi acid mantle secara keseluruhan dan membuat skin barrier bekerja lebih optimal.
3. Inovasi Skincare yang Mendukung pH Kulit
Berkat meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pH kulit, kini banyak brand skincare mengembangkan produk yang diformulasikan khusus untuk menjaga atau mengembalikan keasaman alami kulit. cleanser dengan pH seimbang, toner dengan kandungan AHA/BHA, hingga moisturizer dengan formula pH rendah menjadi pilihan yang semakin populer.
Toner dengan kandungan AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Beta Hydroxy Acid) tak hanya berfungsi sebagai eksfoliator lembut, tetapi juga mendukung keseimbangan pH dan memperbaiki tekstur kulit. Kandungan ini bekerja sesuai dengan keasaman alami kulit untuk memperkuat fungsi pelindungnya dan mempercepat regenerasi sel kulit. Di sisi lain, moisturizer juga sangat penting.
Meski studi dari Shi, et al. (2012) menunjukkan bahwa pH moisturizer di pasaran bisa bervariasi dari 3.7 hingga 8.2, mayoritas produk berkualitas tetap berada di kisaran ideal yaitu 4-6. Hal ini menunjukkan bahwa pH masih menjadi pertimbangan utama dalam formulasi skincare untuk menjaga kekuatan lapisan terluar kulit atau stratum corneum.
Yuk, Maklon Produk Perawatan Skin Barrier-mu Bersama PT Nosè Herbal Indo!

Dengan langkah yang tepat dan pemahaman ini, kamu bisa merawat skin barrier dan acid mantle agar tetap seimbang. Yuk, rawat skin barrier-mu dengan bijak agar kulitmu makin sehat dan terawat.
Kalau kamu punya ide untuk bikin produk perawatan skin barrier dengan brand sendiri, kamu bisa maklon di PT Nosè Herbal Indo. Di sini, kamu bisa konsultasikan langsung bersama tim Product Development kami untuk wujudin konsep yang kamu mau, mulai dari pemilihan bahan, proses produksi, desain kemasan, sampai produk jadi yang siap jual. Jadi, tunggu apa lagi? Langsung aja hubungi kami dan mulai konsultasi produk impianmu sekarang!
Referensi
1. Tan IJ, Lio PA. From Discovery to Modern Understanding: The acid mantle in Dermatology. Journal of Integrative Dermatology. Published online January 27, 2025.
2. Grice, E., Segre, J. The skin microbiome. Nat Rev Microbiol 9, 244-253 (2011).
3. Blank, I. H. (1939). Action of soap on skin. Archives of Dermatology and Syphilology, 39(5), 811-824.
4. Gfatter, R., Hackl, P., & Braun, F. (1997). Effects of soap and detergents on skin surface pH, stratum corneum hydration and fat content in infants. Dermatology, 195(3), 258-262.
5. Green, B. A., Ruey, J. Y., & Van Scott, E. J. (2009). Clinical and cosmeceutical uses of hydroxyacids. Clinics in dermatology, 27(5), 495-501.
6. Shi, V. Y., Tran, K., & Lio, P. A. (2012). A comparison of physicochemical properties of a selection of modern moisturizers: hydrophilic index and pH. Journal of drugs in dermatology: JDD, 11(5), 633-636.